Kembangkan Batik Sawit Ramah Lingkungan, CEO Smart Batik, Miftahudin Nur Ihsan, Jadi Juri Final Green Business Competition MBA UGM

Green Business Plan Competition 9.0 merupakan wadah inovasi dan kreativitas bagi mahasiswa UGM untuk berbagi ide bisnis, mengembangkan ilmu melalui kompetisi, menggunakannya sebagai sarana pembelajaran, dan membangun kemitraan dengan mahasiswa lain.

BERITA

HLS Redaksi

7 Juni 2025
Bagikan :

CEO Smart Batik, Miftahudin Nur Ihsan (Tengah) Bersama Tim Juri dan Finalis Green Business Competition MBA UGM 2025.

Yogyakarta, HAISAWIT - CEO CV. Smart Batik Indonesia (Smart Batik), Miftahudin Nur Ihsan, diundang menjadi salah satu Dewan Juri pada kegiatan Final Green Business Competition 9.0 yang diselenggarakan Master of Business Administration (MBA), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada di Gedung MBA UGM, Sabtu 10 Mei 2025. Green Business Competition 9.0 merupakan ajang kompetisi bisnis yang bertujuan untuk membentuk pola pikir pemimpin yang kritis dalam mengenali tantangan di masyarakat, kemudian merumuskan ide bisnis secara strategis dan terukur untuk mengatasi tantangan tersebut. Mereka harus tetap mengambil tindakan segera untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan memerangi perubahan iklim.

Green Business Plan Competition 9.0 merupakan wadah inovasi dan kreativitas bagi mahasiswa UGM untuk berbagi ide bisnis, mengembangkan ilmu melalui kompetisi, menggunakannya sebagai sarana pembelajaran, dan membangun kemitraan dengan mahasiswa lain. Tema yang diusung pada periode ini adalah “Dari Visi ke Aksi: Membina Inovasi Berkelanjutan”. Ide bisnis yang inovatif tidak hanya mampu menghasilkan laba, tetapi juga mampu memecahkan masalah lingkungan yang kritis dan mengubah masyarakat yang kurang mampu. Solusi terbaik akan muncul dari ajang kompetisi ini.

Setelah melalui beberapa tahap, terpilih lima finalis yang kemudian melakukan presentasi untuk menentukan Juara 1, 2, dan 3. Adapun Dewan Juri pada kegiatan ini terdiri dari tiga juri dari kalangan akademisi dan praktisi. Dewan juri yang berasal dari unsur akademisi adalah Rr. Tut Nastiti, M.Si., Ph.D, yang merupakan Dosen FEB UGM. Sementara dari kalangan praktisi diwakili oleh Saprian yang kerap disapa BangSap, CEO Environesia Group dan Miftahudin Nur Ihsan selaku CEO Smart Batik.

Dalam kesempatan ini, selain memberikan pertanyaan, Ihsan juga memberikan masukan untuk pengembangan rencana bisnis yang dipresentasikan peserta. Salah satunya, Ihsan menyampaikan pentingnya memperhatikan aspek keberlanjutan dalam setiap usaha yang direncanakan peserta dan tentunya dukungan stakeholder terkait untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Ihsan mencontohkan saat ini telah mengembangkan produk Batik Sawit yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan produk turunan sawit sebagai subtitusi parafin. Melalui dukungan berbagai stakeholder termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), produk Batik Sawit telah diterima pasar dan juga telah sampai ke mancanegara. Bahkan saat ini, sekitar 60 Ibu-Ibu pembatik terlibat dalam produksi Batik Sawit.

Setelah melalui tahap presentasi, terpilih tiga juara. Juara 1 diraih oleh Gyfen Team dengan judul bisnis “Foodloop: Impactful Waste Solutions For A Greener Future”. Juara 2 diraih oleh The Wisma dengan judul bisnis “Accelerating Smart Construction for the Future of Business #BuildSmartLiveGreen with ECON’s modular ecosystem”. Sementara juara 3 diraih oleh Tim Uri Turi dengan judul bisnis “Teh Salaka: Inovasi Teh Herbal Kulit Salak Berbasis Ekonomi Sirkular Menuju SDGs”. Para pemenang kemudian memperoleh trophy, uang pembinaan dan piagam penghargaan.

Bagikan :

Artikel Lainnya