Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Stella Christie, dorong penguatan riset di perguruan tinggi, seperti yang dilakukan Universitas Sriwijaya (Unsri) dalam mengembangkan inovasi energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit.
Arsad Ddin
22 Mei 2025Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Stella Christie, dorong penguatan riset di perguruan tinggi, seperti yang dilakukan Universitas Sriwijaya (Unsri) dalam mengembangkan inovasi energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit.
Arsad Ddin
22 Mei 2025Palembang, HAISAWIT – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mendorong perguruan tinggi menjadi pusat inovasi dalam akselerasi transformasi pendidikan nasional. Hal itu disampaikan saat kunjungan ke Universitas Sriwijaya (Unsri) dan MAN Insan Cendikia Ogan Komering Ilir, Selasa (20/05/2025).
Dalam kesempatan itu, Stella Christie memberikan apresiasi atas hasil riset yang dilakukan Unsri. Salah satu inovasi unggulan adalah pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai katalis diesel dan produksi electrolyzer untuk bidang energi.
“Kita tidak cukup berhenti di laboratorium. Harus ada langkah berikutnya, keberanian untuk hilirisasi. Saya optimis Unsri bisa jadi salah satu penggerak inovasi di Indonesia,” ujar Stella Christie, dikutip laman Kemdiktisaintek, Kamis (22/05/2025).
Riset di Unsri juga mencakup inovasi varietas padi yang tahan lahan pasang surut, restorasi mangrove di Sungsang, dan agroforestry di lahan gambut Desa 3G. Selain itu, terdapat alat skrining kanker serviks berbasis telemedis dan kecerdasan buatan.
Wamen Stella menekankan pentingnya pola pikir riset di perguruan tinggi. Mahasiswa perlu dibiasakan berpikir kritis dan analitis sejak dini untuk menjawab tantangan zaman.
Ia juga menyebutkan peran perguruan tinggi dalam mendukung ekosistem Sekolah Garuda, yang membina Sekolah Menengah Atas dan setara. Hal ini menjadi bagian dari sistem pendidikan yang siap bersaing secara global.
“Pendidikan kita harus terhubung dari madrasah hingga universitas, dan dari lokal hingga global. Kerja sama kolaboratif ini diharapkan menjadi sistem yang bisa diadopsi di sekolah lain, menjadi model sistem pendidikan yang siap bersaing secara global dan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal,” tambahnya.
Kemdiktisaintek juga memperhatikan pembinaan sistem sekolah agar siswa dapat mengembangkan potensi secara maksimal. Sistem pendidikan ini bertujuan agar siswa bisa memilih universitas terbaik, baik dalam maupun luar negeri.
Wamen Stella mengingatkan bahwa transformasi pendidikan tidak hanya soal dana atau fasilitas, tetapi juga membangun generasi muda yang percaya diri dan mampu berpikir kritis.
“Sistem inilah yang akan membuat transformasi menjadi berkelanjutan, lebih dari sekadar dana atau fasilitas. Kita harus memastikan bahwa generasi muda menjadi generasi yang percaya diri, berpikir kritis, dan mampu menjawab tantangan zaman dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Stella Christie.
Kunjungan ini menegaskan peran perguruan tinggi dalam penguatan riset sebagai bagian strategi nasional. Inovasi energi dari limbah tandan kosong kelapa sawit di Unsri menjadi contoh nyata hasil riset yang bisa dihilirisasi.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, guru, dan siswa diharapkan membangun sistem pendidikan yang terpadu dan berdaya saing tinggi. Sistem ini juga berupaya menjaga nilai-nilai lokal sebagai identitas bangsa.
Transformasi pendidikan melalui penguatan riset dan inovasi menjadi langkah penting menuju pengembangan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan masa depan.***