Wagub Kaltim Dorong Pengembangan Pabrik Turunan Kelapa Sawit untuk Perekonomian Daerah

Wakil Gubernur Kaltim mengajak Gapki Kaltim untuk lebih berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memajukan industri sawit yang berkelanjutan. Dengan adanya pabrik turunan sawit, Seno Aji berharap Kaltim dapat menjadi pusat pengolahan sawit yang mendukung perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.

BERITA

Arsad Ddin

23 April 2025
Bagikan :

H. Seno Aji, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, ajak pengusaha sawit perkuat kolaborasi hilirisasi di acara Halal Bi Halal Gapki Kaltim, Selasa (22/04/2025). (Foto: Doc. 
Prov. Kaltim)

Samarinda, HAISAWIT - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H. Seno Aji mendorong pengembangan pabrik turunan kelapa sawit di provinsi tersebut untuk mendongkrak perekonomian daerah. Hal itu disampaikan saat menghadiri Halal Bi Halal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Provinsi Kaltim, yang digelar di Hotel Mercure Samarinda pada Selasa (22/4/2025) malam.

Seno Aji menjelaskan, perkebunan kelapa sawit di Kaltim memiliki luas sekitar 1,7 juta hektare. Namun, yang sudah tertanam baru sekitar 1,3 juta hektare lebih. Artinya, sekitar 400 ribu hektare lainnya belum tertanam dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

Meski luas perkebunan sawit di Kaltim sangat besar, Seno Aji mengungkapkan bahwa provinsi ini masih memiliki sedikit pabrik yang memproduksi produk turunan kelapa sawit. Kondisi ini berdampak pada hilirisasi yang belum maksimal dan belum memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.

“Kaltim walaupun kelapa sawit besar luasannya, kita saat ini belum banyak memiliki pabrik produk turunan kelapa sawit, masih sedikit. Hilirisasi belum maksimal. Belum memberikan dampak yang maksimal bagi perekonomian daerah,” kata Seno Aji, dikutip Rabu (23/04/2025).

Lebih lanjut, Seno Aji mengajak Gapki Kaltim dan pemerintah daerah untuk bekerja sama dalam menarik investor untuk membangun pabrik turunan kelapa sawit. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama dalam sektor industri sawit.

“Pada rapat kerja dengan sesama Gapki mohon bisa disampaikan keinginan Pemprov Kaltim supaya industri turunan kelapa sawit bisa hadir di Kaltim. Supaya mereka bisa menanamkan investasinya di Bumi Kalimantan Timur,” ujar Seno Aji.

Menurutnya, keberadaan pabrik turunan sawit di Kaltim tidak hanya akan meningkatkan harga tandan buah segar (TBS), tetapi juga dapat berdampak langsung pada kesejahteraan petani sawit, baik yang tergabung dalam inti maupun plasma.

“Jika ini ada di Kaltim maka harga tandan buah segar (TBS) sawit akan naik. Yang berdampak dengan kesejahteraan petani sawit baik inti maupun plasma,” tambahnya.

Seno Aji juga menjelaskan bahwa pembangunan pabrik turunan kelapa sawit akan menguntungkan perekonomian Indonesia, khususnya di Kaltim. Dengan adanya pabrik-pabrik tersebut, industri sawit dapat lebih dekat dengan hulunya, seperti minyak goreng, sabun, oleokimia, biodiesel, dan produk lainnya.

“Gapki di usianya yang ke-44 tahun bisa memberikan andil besar terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di Kaltim. Dengan adanya pabrik turunan sawit di Kaltim, maka kita mendekatkan pabrik dengan hulunya CPO, hasil industri seperti minyak goreng, sabun, oleokimia, biodiesel dan lainnya yang akan kita bawa ke Jawa dan ekspor ke luar negeri,” ungkap Seno.

Lebih jauh, pembangunan pabrik-pabrik turunan sawit juga akan berkontribusi dalam penyediaan lapangan kerja di Kaltim. Hal ini tentu saja akan membantu pemerintah daerah dalam menurunkan angka pengangguran yang saat ini masih menjadi tantangan.

“Pabrik turunan sawit juga akan menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga membantu pemerintah dalam menurunkan angka pengangguran di Kaltim,” ujar Seno Aji.

Seno Aji juga berharap, melalui acara halal bi halal tersebut, dapat terjalin hubungan yang lebih erat antara pengusaha kelapa sawit dan pemerintah daerah. Sinergi antara kedua pihak diharapkan dapat mempercepat kemajuan industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Kaltim.

“Dengan halal bi halal ini semoga selalu terjalin silaturahmi dan saling mengisi antar sesama pengusaha kelapa sawit. Dan dapat terus berkolaborasi dan bersinergi bersama pemerintah daerah dalam memajukan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di wilayah Kalimantan Timur,” tutup Seno Aji.

Pembangunan industri sawit di Kaltim, khususnya untuk produk turunan, menjadi salah satu fokus utama Pemprov Kaltim untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendongkrak perekonomian daerah. Namun, tantangan besar tetap ada, yakni bagaimana menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi dalam sektor ini.

Sejauh ini, terdapat pabrik-pabrik turunan sawit yang sudah beroperasi di Kaltim, seperti yang ada di Balikpapan, Maloy-Kutai Timur, dan Bontang. Meskipun demikian, jumlah pabrik yang ada masih jauh dari jumlah yang diinginkan oleh Pemprov Kaltim untuk memaksimalkan potensi industri sawit di daerah ini.

Seno Aji pun menegaskan bahwa kolaborasi antara pengusaha sawit dan pemerintah daerah akan menjadi kunci untuk mendorong pembangunan industri turunan sawit yang lebih besar. Ke depan, diharapkan Kaltim bisa menjadi pusat pengolahan kelapa sawit yang dapat menembus pasar nasional dan internasional.***

Bagikan :

Artikel Lainnya