
Jakarta, HAISAWIT – Industri kelapa sawit di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian negara, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa sektor ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan. Hal tersebut disampaikan dalam acara Seminar Policy Brief Peserta PKN Tingkat I Angkatan LX Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tahun 2024, di Jakarta, Rabu (02/10/2024).
Dilansir laman Kemenko Perekonomian, Kamis (03/04/2025), Airlangga menjelaskan bahwa industri kelapa sawit menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2,4 juta pekebun swadaya. Selain itu, sektor ini juga menciptakan lapangan pekerjaan secara langsung dan tidak langsung bagi 16 juta tenaga kerja lainnya.
“Selain itu, industri kelapa sawit menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2,4 juta pekebun swadaya dan tenaga kerja,” ujar Menko Airlangga.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa sektor kelapa sawit menjadi salah satu penyumbang utama bagi tenaga kerja di Indonesia, dengan jumlah pekerja yang sangat besar, baik di level hulu maupun hilir industri ini.
Menurut Airlangga, sektor perkebunan sawit memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, mengingat jumlah tenaga kerja yang terlibat.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan bahwa industri kelapa sawit berkontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di sektor perkebunan. Pada triwulan II-2024, sektor ini mencatatkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan, yaitu sebesar 5,05%.
“Jadi, industri berkontribusi positif dalam pertumbuhan PDB di sektor perkebunan, di mana pada triwulan II-2024 bertumbuh positif di angka 5,05%,” kata Airlangga, dalam acara tersebut.
Sektor kelapa sawit tidak hanya memberikan kontribusi terhadap perekonomian, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah penghasil sawit.
Dengan adanya jutaan tenaga kerja yang terlibat langsung maupun tidak langsung, sawit menjadi penggerak ekonomi di banyak wilayah.
Kehadiran industri ini juga berhubungan erat dengan program-program peningkatan kesejahteraan sosial, mengingat banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan di sektor sawit. Sebagai contoh, pekebun swadaya yang langsung terlibat dalam produksi kelapa sawit juga menjadi bagian penting dari rantai pasok industri ini.
Sebagai bagian dari sistem yang lebih besar, industri kelapa sawit memberikan peluang kerja di berbagai sektor pendukung seperti pengolahan, UKMK, distribusi, hingga ekspor. Sehingga, selain menjadi sumber daya utama dalam perekonomian Indonesia, sawit juga mendukung terciptanya banyak lapangan pekerjaan di berbagai level.
Dengan kontribusi yang besar terhadap ekonomi Indonesia, industri kelapa sawit memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan kestabilan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Industri ini telah terbukti menjadi pilar ekonomi, yang tidak hanya menggerakkan sektor perkebunan tetapi juga sektor lain yang terkait.
Secara keseluruhan, industri kelapa sawit tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi yang penting tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas melalui penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 16 juta tenaga kerja. Ke depan, sektor ini akan terus berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.***