Dosen INSTIPER Yogyakarta Dr. Andreas W. Krisdiarto Rancang Truk Cerdas Pemuat TBS Sawit

Dosen INSTIPER Yogyakarta, Dr. Andreas W. Krisdiarto, memimpin riset truk cerdas pemuat TBS sawit yang didanai BPDPKS. Riset ini dorong efisiensi dan otomatisasi di perkebunan sawit.

BERITA

Arsad Ddin

2 Juni 2025
Bagikan :

Dr. Ir. Andreas W. Krisdiarto, M.Eng, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER Yogyakarta (Foto: lldikti5.kemdikbud.go.id).

Yogyakarta, HAISAWIT – Dosen INSTIPER Yogyakarta, Dr. Ir. Andreas W. Krisdiarto, M.Eng, memimpin riset pengembangan truk cerdas pemuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Riset ini digarap lewat pendanaan Grant Riset Sawit 2024 dari BPDPKS.

Pengembangan truk cerdas ini dirancang untuk menjawab kebutuhan efisiensi pemuatan dan pengangkutan TBS sawit di perkebunan yang selama ini masih banyak dilakukan secara manual.

Truk cerdas ini dikembangkan dengan pendekatan mekatronika. Teknologi ini menggabungkan mekanisasi, otomatisasi, dan sistem kontrol berbasis data.

Proyek penelitian ini dipimpin langsung oleh Dr. Andreas yang juga menjabat sebagai Kepala LPPM INSTIPER Yogyakarta, bersama  tiga dosen sebagai tim inti: Eko Aris Budi Cahyono, ST., M.Eng.; Teddy Suparyanto, SPd., MTI.; dan Irya Wisnubhadra, ST., MT., Ph.D.

Dalam prosesnya, riset ini juga melibatkan dua perguruan tinggi lain yang berada dalam klaster utama dan mandiri.

Truk cerdas ini akan mampu memuat TBS dari tempat pengumpulan hasil (TPH) ke dalam truk secara otomatis, sehingga lebih efisien dan aman.

Teknologi yang dibangun memanfaatkan informasi dari sifat fisik TBS dan sistem pengontrol cerdas untuk meningkatkan presisi pemuatan.

Dalam keterangannya, Dr. Andreas menyampaikan apresiasinya kepada lembaga pendukung riset tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPDP yang telah memberi kesempatan kepada tim peneliti INSTIPER untuk berkontribusi pada pengembangan kelapa sawit Indonesia melalui penelitian,” ujar Dr. Andreas, dikutip dari laman LLDIKTI V, Senin (02/06/2025).

Selain itu, tim ini merupakan satu dari tiga tim peneliti INSTIPER yang berhasil lolos seleksi hibah Grant Riset Sawit tahun 2024.

“Kami sangat bersyukur karena menjadi salah satu dari tiga tim peneliti INSTIPER yang lolos didanai penelitian Grant Riset Sawit Tahun 2024,” ucapnya.

Sebagai bagian dari transfer ilmu, mahasiswa Teknik Pertanian INSTIPER juga terlibat langsung dalam pelaksanaan riset ini.

Pengalaman tersebut memberi nilai tambah dalam penguasaan teknologi baru, terutama di bidang otomatisasi dan sistem kendali mekanisasi.

Sistem truk cerdas ini disebut juga dapat diterapkan pada komoditas lain seperti tebu, sesuai karakteristik panen dan pengangkutan yang serupa.

“Kami mengajak mahasiswa dan calon mahasiswa Teknik Pertanian untuk mengambil kesempatan pengembangan mekanisasi dan otomatisasi perkebunan, yang saat ini dan mendatang semakin dibutuhkan,” kata Dr. Andreas dalam kesempatan yang sama.

Ia juga menyampaikan harapan kepada generasi muda yang tertarik dengan bidang teknik pertanian.

“Bagi calon mahasiswa yang memiliki minat di bidang mekanisasi dan otomatisasi industri perkebunan, terutama kelapa sawit, jangan ragu, segera mantapkan diri untuk merajut masa depan gemilang bersama Prodi Teknik Pertanian INSTIPER,” tuturnya lagi.

INSTIPER memiliki jaringan mitra industri yang cukup luas, khususnya di sektor perkebunan dan pabrik kelapa sawit.

“Banyaknya mitra kerja Instiper, yakni berbagai perusahaan dan industri perkebunan akan relatif memudahkan lulusan Teknik Pertanian Instiper mendapatkan pekerjaan dan berkarir,” imbuh Dr. Andreas dalam pernyataannya.

Proyek truk cerdas ini merupakan satu dari 57 proposal yang didanai BPDPKS dari sekitar 700 proposal yang masuk pada tahun 2024.

Riset ini disesuaikan dengan roadmap kurikulum Prodi Teknik Pertanian INSTIPER, terutama bidang panen dan pasca panen.

Dalam delapan tahun terakhir, Dr. Andreas telah mengelola tujuh hibah penelitian eksternal di bidang mekanisasi pertanian.***

Bagikan :

Artikel Lainnya