
Plt.
Dirjen Perkebunan, Heru Tri Widarto (Tengah) Melakukan Salam Canting Bersama
Tim Smart Batik Indonesia
Yogyakarta, HAISAWIT - CEO CV. Smart Batik Indonesia (Smart Batik), Miftahudin Nur
Ihsan bersama Kepala Divisi Produk dan Pengembangan Smart Batik, Rizky
Juniyanto mendapatkan kesempatan bertemu dengan Plt. Direktur Jenderal
Perkebunan, Heru Tri Widarto ditengah agenda kunjungan kerja Direktorat
Jenderal Perkebunan ke Yogyakarta, pada Rabu, 19 Maret 2025. Pada kesempatan
ini, Ihsan yang merupakan mitra UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mengenalkan
produk batik sawit yang selama ini ia kembangkan dan produk barunya yaitu batik
dengan pewarnaan sabut kelapa.
Ihsan menjelaskan bahwa produk batik sawit selama ini dikembangkan sebagai
salah satu dukungan kampanye kebaikan sawit yang digaungkan pemerintah melalui
BPDP. Ihsan juga menambahkan bahwa selama ini produk batik sawit telah diterima
masyarakat. Dirinya juga berkomitmen untuk mengembangkan batik berbasis potensi
alam Indonesia. Terbaru, dirinya dan tim mengembangkan batik dengan pewarnaan
dari sabut kelapa.
“Selama ini, kami dengan dukungan BPDP terus mengkampanyekan kebaikan sawit
melalui produk batik sawit. Batik Sawit ini juga telah digunakan berbagai
elemen masyarakat, mulai dari masyarakat umum, aktor, hingga pejabat
pemerintah. Beberapa waktu lalu, produk batik sawit juga dipromosikan di
Pakistan dan dipamerkan pada ajang Innovation Festival di Suzhou, China. Saat
ini, kami terus meriset potensi tanaman Indonesia untuk digunakan sebagai
pewarna alami, yang terbaru adalah batik dengan pewarnaan sabut kelapa,” ungkap
alumni penerima beasiswa bidikmisi UNY dan LPDP UGM tersebut.
Heru Tri Widarto, menyambut baik inovasi dan upaya yang dilakukan Ihsan dan
tim Smart Batik. “Idenya luar biasa karena bahan malamnya untuk membatik ini
berasal dari sawit. Ini merupakan sebuah terobosan baru bahwa ternyata sawit
dapat digunakan untuk membuat malam batik. Produknya batik tulis, bagus, dan
halus, ada juga yang pewarnanya dari sabut kelapa. Mungkin nanti akan menyusul
yang lain-lain dari komoditas perkebunan, seperti kopi, cokelat, nanti dari
kulitnya kopi, atau tongkolnya cokelat, akan menarik juga untuk dibuat
pewarna,” ungkap Heru.
Heru juga menyampaikan harapan dan siap mendukung promosi dari Smart Batik.
“Kami berharap ini terus dikembangkan karena bisa juga
membantu masyarakat, khususnya Ibu-Ibu pembatik untuk mendapatkan penghasilan
yang tetap. Jangan menyerah dengan situasi saat ini, terus berusaha untuk
memasarkan. Tentu, kita juga akan bantu supaya produk-produknya CV. Smart Batik
Indonesia ini bisa digunakan oleh stakeholder perkebunan, baik yang
pemerintahan, maupun swasta. Mudah-mudahan produknya terus dikembangkan, bukan
hanya batik, tapi juga produk-produk lain, khusunya yang berbasis perkebunan. Selamat
dan sukses selalu kedepannya,” tutup Heru.