
CEO
Smart Batik, Miftahudin Nur Ihsan Mengenalkan Produk Turunan Sawit pada Entrepreneurship
Talkshow di GIK UGM
HAISAWIT - CEO CV. Smart Batik Indonesia (Smart Batik), Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan), menjadi
narasumber dalam kegiatan Entrepreneurship Expo dan Talkshow yang
diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis UGM yang bekerja sama dengan Paragon Corp di Gelanggang
Inovasi dan Krativitas (GIK) UGM pada Minggu, 25 Mei 2025. Pada kesempatan ini,
Ihsan menjadi narasumber kedua mendampingi Rasyid Halimi selaku Head of NSEI
Paragon Corp.
Kegiatan ini mengambil tema “Sparking Innovation, Creating Impact”.
Koordinator Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM, Risa Virgositas
dalam sambutannya menyampaikan pentingnya inovasi bagi pelaku usaha, khususnya
UMKM.
“Tema kegiatan kali ini lebih mengacu pada pentingnya inovasi sebagai
bagian penting dalam pengembangan bisnis. Harapannya kita bisa saling belajar
terkait inovasi dari para narasumber dan dapat menjadi inspirasi bagi bisnis
yang sedang dikembangkan Bapak, Ibu, serta mahasiswa,” ungkap dosen FEB UGM
tersebut.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan FEB UGM Bidang
Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Gumilang
Aryo Sahadewo dan dilanjutkan sesi talkshow yang dibersamai oleh Rico
Saktiawan Jang Jaya yang juga merupakan dosen FEB UGM. Sesi pertama disampaikan
oleh Rasyid Halimi yang membahas tentang semangat entrepreneurship dan
intrapreneurship dari Paragon Corp. Rasyid menceritakan tentang sejarah Paragon
Corp dari bisnis rumahan, hingga bisa mendunia seperti sekarang, serta kegiatan
yang dilakukan di NSEI (Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute) yang ia
pimpin.
Selanjutnya, materi dilanjutkan oleh Miftahudin Nur Ihsan, selaku CEO Smart
Batik. Diketahui, bahwa Smart Batik merupakan UMKM Batik asal Kota Yogyakarta
yang berkembang melalui inovasi. Ihsan menjelaskan sejarah awal Smart Batik dan
inovasi awal yang dikembangkan berupa batik-batik dengan motif tematik, seperti
batik motif pendidikan, sejarah, sains, kimia, matematika, fisika, kimia,
biologi, geografi, IPS, bahasa, dan budaya daerah. Ihsan kemudian melanjutkan,
mulai tahun 2023, Smart Batik bermitra dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan
untuk mengembangkan batik sawit.
Lebih jauh, Ihsan menjelaskan bahwa produk turunan
sawit sangat beragam dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan pelaku usaha
UMKM. Ihsan mencontohkan produk margarin yang bisa untuk membuat kue, produk
gliserin yang sering digunakan untuk kosmetik, produk Sodium Lauril Sulfat
(SLS) pada shampoo, dan tentunya produk batik dengan malam sawit yang sedang
dikembangkan. Sesi kemudian dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dan diakhiri
dengan pembagian doorprize dari Paragon Corp serta foto bersama.