PTPN IV Gandeng BMKG, Optimalkan Produksi Sawit Lewat Data Iklim Terkini

PTPN IV Regional III menjalin kerja sama dengan BMKG untuk mengoptimalkan produksi sawit melalui pemanfaatan data cuaca dan iklim yang akurat. Kolaborasi ini difokuskan pada pemetaan iklim, mitigasi risiko, dan penguatan koordinasi teknis.

BERITA

Arsad Ddin

26 April 2025
Bagikan :

Pertemuan koordinasi antara PTPN IV Regional III dan BMKG di Kantor Region Office RPC3, Pekanbaru. (Foto: ig/ptpnusalima)

Pekanbaru, HAISAWIT – PTPN IV Regional III menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendukung optimalisasi produksi sawit melalui pemanfaatan data cuaca dan iklim yang lebih akurat.

Pertemuan antara Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap dan Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan berlangsung di kantor Region Office RPC3 di Kota Pekanbaru.

Dikutip instagram resmi PalmCo Regional III, Sabtu (26/04/2025), kerja sama ini akan difokuskan pada penyediaan informasi cuaca terkini serta pemetaan iklim di wilayah kerja PTPN IV Regional III.

Kolaborasi ini juga mencakup upaya mitigasi risiko iklim terhadap produksi sawit dengan pendekatan berbasis data.

Pihak PTPN IV menyampaikan pentingnya informasi meteorologi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam manajemen perkebunan.

Langkah ini dinilai sejalan dengan Asta Cita, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.

PTPN IV Regional III akan memperkuat koordinasi teknis bersama BMKG dalam periode ke depan.

Sinergi tersebut mencakup pemanfaatan teknologi pemantauan iklim dan penyusunan langkah antisipatif terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Secara kelembagaan, kerja sama ini memperpanjang hubungan yang sebelumnya telah terjalin antara dua instansi tersebut.

Sampai saat ini, koordinasi antara PTPN IV dan BMKG dilakukan secara berkala untuk memastikan distribusi data berjalan lancar.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi adaptasi sektor sawit terhadap tantangan iklim yang makin kompleks.

Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari pendekatan berbasis data yang kini semakin diutamakan dalam industri perkebunan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya