Bupati Kuansing mengusulkan agar sebagian produksi CPO dikelola oleh koperasi Merah Putih, memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut menguasai pasar minyak goreng dan mengurangi ketergantungan pada investor besar.
Arsad Ddin
12 Mei 2025Bupati Kuansing mengusulkan agar sebagian produksi CPO dikelola oleh koperasi Merah Putih, memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut menguasai pasar minyak goreng dan mengurangi ketergantungan pada investor besar.
Arsad Ddin
12 Mei 2025Jakarta, HAISAWIT - Bupati Kuantan Singingi, Dr. H. Suhardiman Amby, MM, mengusulkan agar sebagian besar produksi minyak kelapa sawit di wilayahnya dikelola oleh masyarakat melalui koperasi. Ia menilai langkah tersebut dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut menguasai pasar, bukan hanya investor besar.
Usulan tersebut disampaikan Bupati Suhardiman saat audiensi dengan jajaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Audiensi ini juga dihadiri oleh Gubernur Riau H. Abdul Wahid, serta para Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau.
Bupati Suhardiman berharap, dengan melibatkan masyarakat melalui koperasi Merah Putih, produksi minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit dapat memberikan manfaat langsung kepada warga setempat. Melalui koperasi, masyarakat bisa mengelola produksi dengan lebih optimal dan mengurangi ketergantungan pada perusahaan besar.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Riau Abdul Wahid turut mendukung usulan ini dan menekankan pentingnya pengembangan hilirisasi industri sawit di Riau. Ia juga mengungkapkan bahwa provinsi ini masih memiliki potensi besar dalam mengembangkan produk olahan CPO.
Selain itu, Bupati Kuansing juga mengungkapkan perhatian terhadap sektor industri karet, yang banyak beralih ke sawit. Ia berharap pengembangan industri kecil untuk produk karet dapat menciptakan nilai tambah bagi Industri Kecil Menengah (IKM).
"Kami dari Kuansing mengusulkan agar sebagian produksi minyak goreng dapat dikelola oleh masyarakat melalui koperasi Merah Putih, sehingga penguasaan pasar tidak hanya dipegang oleh investor besar," ujar Bupati Suhardiman, dikutip laman Pemkab Kuansing, Senin (12/05/2025).
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza merespons positif usulan dari Pemda Riau. Ia menyampaikan bahwa Kemenperin siap mendukung pengembangan kawasan industri dan hilirisasi produk sawit dan karet di provinsi tersebut.
Selain itu, Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengungkapkan bahwa teknologi baru untuk pengolahan CPO skala kecil sudah tersedia. Teknologi ini dapat digunakan oleh kelompok tani yang belum memiliki akses ke pabrik kelapa sawit besar.
“Teknologi ini telah dirakit di Yogyakarta dan akan segera disiapkan untuk uji coba di Bogor. Diharapkan ini menjadi solusi bagi daerah yang belum memiliki keseimbangan antara luas kebun dan kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS),” kata Putu Juli.
Dalam audiensi tersebut, Kemenperin juga memastikan komitmennya untuk terus mengembangkan sektor industri di Riau. Salah satunya dengan memberikan kemudahan akses kepada pelaku usaha kecil untuk memperoleh teknologi yang tepat guna dalam pengolahan hasil perkebunan.
Pengembangan hilirisasi industri sawit dan karet di Riau, khususnya di Kuansing, menjadi salah satu fokus penting yang akan terus didorong. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta membuka peluang bagi industri kecil.***