PT Teladan Prima Agro Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 825,59 miliar pada 2024, tumbuh 82,7% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh kenaikan harga jual CPO dan PK serta efisiensi biaya produksi yang efektif.
Arsad Ddin
2 April 2025PT Teladan Prima Agro Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 825,59 miliar pada 2024, tumbuh 82,7% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh kenaikan harga jual CPO dan PK serta efisiensi biaya produksi yang efektif.
Arsad Ddin
2 April 2025(Foto: teladan-resources.com)
Jakarta, HAISAWIT – PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 825,59 miliar pada 2024, yang tumbuh 82,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja positif ini melebihi target laba yang ditetapkan perusahaan, yang tumbuh 10% secara year on year (yoy).
Keberhasilan ini didorong oleh faktor utama seperti kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK), serta efisiensi biaya produksi yang dilakukan sepanjang tahun.
Harga jual rata-rata CPO pada 2024 tercatat sebesar Rp 12.230/kg, naik 11,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 10.959/kg.
Sementara itu, harga jual PK mengalami lonjakan yang lebih besar, yakni 56,3% menjadi Rp 6.782/kg dibandingkan tahun 2023. Kenaikan harga jual kedua komoditas ini menjadi penyokong utama pencapaian laba bersih yang signifikan.
Meskipun volume penjualan CPO dan PK mengalami penurunan, masing-masing turun 8,5% dan 27,3%, TLDN tetap mampu menjaga kinerja keuangan yang positif. Penurunan volume tersebut dapat diimbangi oleh lonjakan harga jual kedua komoditas, yang mengurangi dampak penurunan volume terhadap laba perusahaan.
Selain itu, PT Teladan Prima Agro Tbk juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,21 triliun pada 2024, meningkat 5,1% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,00 triliun.
Pendapatan dari penjualan CPO mencapai Rp 3,85 triliun, tumbuh 2,1% yoy, sementara pendapatan dari penjualan PK tercatat Rp 271,77 miliar, mengalami kenaikan 13,5% yoy.
Kinerja positif tersebut juga tercermin pada pengelolaan biaya produksi yang lebih efisien. PT Teladan Prima Agro Tbk berhasil menekan biaya produksi pada 2024 menjadi Rp 2,76 triliun, lebih rendah 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,94 triliun. Efisiensi biaya produksi ini dilakukan tanpa mengorbankan kinerja operasional perusahaan.
Produksi tandan buah segar (TBS) perusahaan juga menunjukkan angka yang positif, meskipun ada tantangan akibat anomali cuaca.
Sepanjang 2024, total produksi TBS tercatat mencapai 1,22 juta ton, naik 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ini menunjukkan adanya efektivitas dalam penerapan praktik-praktik perkebunan yang dijalankan perusahaan.
“Peningkatan produksi TBS ini merupakan hasil penerapan praktik perkebunan seperti konsistensi aplikasi pemupukan, pemeliharaan, infrastruktur, optimalisasi kegiatan panen dan pemanfaatan teknologi dalam operasional kebun,” ujar Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk, Wishnu Wardhana, dikutip Rabu (02/04/2025).
Selain itu, TLDN juga telah melakukan hilirisasi produk PK dengan membangun Kernel Crushing Plant (KCP) yang menghasilkan produk-produk baru seperti Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).
Pada 2024, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 89,89 miliar dari penjualan CPKO dan Rp 3,66 miliar dari penjualan PKE, yang turut memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Meskipun ada tantangan cuaca yang mempengaruhi produksi, TLDN berhasil mencatatkan hasil yang menggembirakan melalui penerapan teknologi yang mendukung proses operasional dan pemeliharaan kebun secara berkelanjutan.
Dengan adanya berbagai upaya efisiensi dan peningkatan teknologi ini, perusahaan berhasil mengelola risiko dan memaksimalkan potensi produksi dengan baik.
“Kami terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan kinerja keuangan dan operasional perusahaan dengan berbagai upaya yang terukur dan terarah, sebagai bentuk komitmen kami sebagai perusahaan terbuka,” lanjut Wishnu Wardhana.***