Kuliah kewirausahaan di FEB UGM menghadirkan Miftahudin Nur Ihsan dari Smart Batik, yang memaparkan potensi besar produk hilir sawit untuk usaha kreatif, mulai dari kosmetik hingga kerajinan.
Arsad Ddin
13 Mei 2025Kuliah kewirausahaan di FEB UGM menghadirkan Miftahudin Nur Ihsan dari Smart Batik, yang memaparkan potensi besar produk hilir sawit untuk usaha kreatif, mulai dari kosmetik hingga kerajinan.
Arsad Ddin
13 Mei 2025Yogyakarta, HAISAWIT – CEO Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan, memperkenalkan peluang bisnis dari produk hilir kelapa sawit kepada mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Ia hadir sebagai dosen tamu dalam kuliah kewirausahaan pada Selasa (29/04/2025).
Dalam sesi tersebut, Ihsan menekankan pentingnya inovasi dalam pemanfaatan kelapa sawit, terutama di sektor hilir. Ia mendorong mahasiswa untuk menjadikan sawit sebagai inspirasi bisnis yang nyata dan aplikatif.
Ihsan memaparkan bahwa kelapa sawit memiliki ragam produk turunan yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Inovasi berbasis sawit dinilai dapat menjadi solusi kreatif dan bernilai ekonomi tinggi.
“Adik-adik mahasiswa, salah satu ide bisnis yang saat ini cukup potensial adalah pengembangan hilirisasi produk kelapa sawit,” ujar Ihsan, dikutip laman BPDP, Selasa (13/05/2025).
Lebih lanjut, Ihsan menjelaskan bahwa keberadaan produk turunan kelapa sawit bukan hanya menjadi bagian dari industri besar, tetapi juga menyatu dalam aktivitas masyarakat sehari-hari.
“Sawit memiliki berbagai macam produk turunan dan ternyata selama 24 jam kita tidak terlepas dari produk turunan sawit, seperti sabun, shampoo, kosmetik, pasta gigi, makanan, bahan bakar, dan produk-produk kerajinan,” sambungnya.
Dalam kuliah tersebut, Ihsan membagikan pengalaman membangun Smart Batik sejak 2018 bersama istrinya. Salah satu inovasinya adalah mengembangkan malam atau lilin batik berbahan dasar sawit.
Kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mulai dilakukan sejak 2023. Lewat kolaborasi ini, Smart Batik mulai memproduksi batik sawit berbasis bahan alami.
Hingga kini, usaha tersebut telah membina 60 ibu pembatik di wilayah Yogyakarta. Selain memberikan dampak ekonomi, produk batik sawit juga memperkenalkan sawit dalam bentuk yang lebih kreatif.
Mahasiswa juga dikenalkan dengan potensi bisnis lain dari sawit. Di antaranya sektor kosmetik, energi, farmasi, dan produk makanan.
Kuliah kewirausahaan tersebut dipandu oleh dosen pengampu Risa Virgosita, S.E., M.Sc., Ph.D. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi antara mahasiswa dan praktisi mengenai tantangan lapangan dalam mengembangkan usaha.***