
Kelapa Sawit (Foto: gapki.id)
Jakarta, HAISAWIT – Industri kelapa sawit di Indonesia terus menunjukkan kontribusi strategisnya dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sebagai salah satu sektor ekonomi utama di Indonesia, sawit berperan penting dalam tiga pilar utama pembangunan: ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dilansir laman GAPKI, Kamis (23/01/2025), Indonesia, sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, telah meratifikasi SDGs yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2015–2030.
Industri kelapa sawit pun proaktif memposisikan diri sebagai bagian dari solusi untuk mencapai tujuan global ini, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam aspek ekonomi, sawit memberikan dampak signifikan terhadap SDG-7 (Energi Terjangkau dan Bersih) melalui penyediaan biofuel yang ramah lingkungan.
Produk biofuel berbasis sawit tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mendukung pengurangan emisi karbon.
Kontribusi lainnya terlihat pada SDG-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Industri sawit menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang, meningkatkan pendapatan petani kecil, dan menjadi motor penggerak ekonomi di daerah pedesaan.
Selain itu, sektor ini menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara melalui ekspor produk minyak sawit.
Dari segi infrastruktur, kontribusi sawit terhadap SDG-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) tak kalah penting.
Banyak perusahaan sawit yang terlibat dalam pembangunan jalan dan jembatan di wilayah terpencil, sehingga membuka akses bagi masyarakat dan mendorong pembangunan daerah.
Industri sawit juga mendukung SDG-10 (Pengurangan Ketimpangan). Keberadaan perkebunan kelapa sawit membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah pedesaan dan perkotaan, menciptakan peluang usaha, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area perkebunan.
Untuk SDG-12 (Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan), industri ini telah menerapkan berbagai inisiatif keberlanjutan.
Sistem sertifikasi seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) menjadi bukti komitmen industri sawit dalam memastikan tata kelola yang berkelanjutan.
Data ini menggarisbawahi peran strategis industri kelapa sawit dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Meski kerap dihadapkan pada tantangan, seperti isu lingkungan dan sosial, upaya untuk mengintegrasikan keberlanjutan di seluruh rantai pasok terus dilakukan oleh para pelaku industri.***