Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional, PTPN Group mengembangkan strategi "PTPN Next 5G" dengan fokus pada transformasi bisnis dan keberlanjutan industri perkebunan.
Arsad Ddin
12 Maret 2025Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional, PTPN Group mengembangkan strategi "PTPN Next 5G" dengan fokus pada transformasi bisnis dan keberlanjutan industri perkebunan.
Arsad Ddin
12 Maret 2025(Foto: holding-perkebunan.com)
Jakarta, HAISAWIT - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group mengumumkan strategi besar bertajuk "PTPN Next 5G" dalam upaya mengembangkan industri perkebunan berkelanjutan. Program ini mencakup lima pilar utama, yakni Go Green, Go Circular, Go Digital, Go Global, dan Go Beyond.
Direktur Utama PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa transformasi ini bertujuan memperkuat daya saing PTPN dalam skala nasional maupun internasional.
"Kami telah melakukan perubahan mendasar dalam model bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, dan memanfaatkan teknologi digital untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang. Hasilnya, PTPN kini berada dalam posisi yang jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya," ujarnya, dikutip dari laman PTPN III, Rabu (12/03/2025).
Strategi Go Green difokuskan pada dekarbonisasi industri perkebunan. PTPN Group mulai mengembangkan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan produksi biodiesel dari minyak sawit.
Go Circular menitikberatkan pada pemanfaatan limbah perkebunan untuk menciptakan ekonomi sirkular. Program ini mencakup konversi limbah sawit menjadi biomassa dan pupuk organik guna meningkatkan efisiensi produksi.
Dalam Go Digital, PTPN menerapkan teknologi berbasis kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi operasional. Digitalisasi diterapkan dalam pemantauan lahan, manajemen rantai pasok, hingga sistem keuangan.
Strategi Go Global diarahkan untuk memperluas pasar ekspor produk PTPN. Dengan peningkatan kualitas dan sertifikasi berstandar internasional, PTPN Group menargetkan ekspansi ke berbagai negara guna meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia.
Go Beyond berfokus pada inovasi berkelanjutan di luar bisnis perkebunan tradisional. Salah satu langkah konkret adalah pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang diharapkan dapat mendukung transisi energi hijau di sektor transportasi udara.
Selain lima strategi tersebut, PTPN Group juga aktif dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
"Fokus kami bukan hanya pada produksi, tetapi juga pada kesejahteraan petani dan keberlanjutan industri. Melalui program PSR dan dukungan teknologi digital, kami ingin memastikan bahwa petani mendapatkan manfaat maksimal dari inisiatif ini," tambah Ghani.
Dalam pengembangannya, PTPN Group telah membentuk holding yang membawahi tiga sub-holding, yakni PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo. Integrasi ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat ekspansi di sektor perkebunan.
Selain itu, perusahaan juga mengembangkan strategi dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emission 2060.
"Kami menyadari bahwa keberlanjutan bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Oleh karena itu, kami terus berinvestasi dalam inisiatif ekonomi hijau yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ujar Abdul Ghani.
Dengan langkah ini, PTPN Group berupaya memperkuat peranannya dalam industri perkebunan nasional. Langkah-langkah transformasi yang diterapkan tidak hanya bertujuan meningkatkan kinerja keuangan, tetapi juga menciptakan industri yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing di pasar global.***