Menteri LH Minta Perusahaan Sawit di Riau Ambil Peran Aktif Cegah Karhutla

Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, meminta Gubernur Riau mengkonsolidasikan seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan sawit dan GAPKI, untuk melakukan mitigasi dan pencegahan karhutla secara terpadu di Riau.

BERITA

Arsad Ddin

11 Mei 2025
Bagikan :

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq instruksikan penanganan terpadu karhutla di Riau. (Foto: mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, HAISAWIT – Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq meminta peran aktif perusahaan kelapa sawit dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

Permintaan tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi dan Dialog Pengendalian Karhutla di SKA CoEx, Kota Pekanbaru, Sabtu (10/05/2025).

Hanif meminta Gubernur Riau untuk memimpin konsolidasi seluruh pihak, termasuk pelaku usaha sawit. Ia menekankan pentingnya kerja sama dalam satu sistem terpadu.

“Saya ingin meminta bantuan Pak Gubernur untuk mengkonsolidasi kita semua dalam rangka penanganan karhutla, juga dengan teman-teman dari GAPKI,” ujar Hanif, dikutip laman Media Center Riau, Minggu (11/05/2025).

Ia juga menyoroti pentingnya penyatuan komando agar setiap langkah dalam penanganan karhutla berjalan searah. Menurutnya, konsolidasi lintas sektor menjadi hal mendesak.

“Saya ingin kita searah dan satu komando dalam penanganan karhutla ini, karena kejadian karhutla itu tidak merata. Makanya konsolidasi aktif dan masif perlu kita bangun,” tambahnya.

Hanif juga meminta agar perusahaan sawit dilibatkan dalam strategi pencegahan sejak awal. Ia menilai, langkah mitigasi tidak bisa dilakukan secara parsial.

“Saya harap Pak Gubernur dapat mengambil langkah-langkah mitigasi secara kontingen, dengan mengkoordinir seluruh pengusaha kelapa sawit yang ada di Riau,” katanya.

Berdasarkan data BPS Provinsi Riau, luas areal perkebunan kelapa sawit di provinsi ini mencapai 2.537.257 hektare pada tahun 2023.

Perkebunan tersebut dikelola oleh berbagai pihak, mulai dari perusahaan besar hingga petani swadaya. Jumlah tersebut menjadikan Riau sebagai daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia.

Namun, dengan luas lahan yang besar, potensi risiko karhutla juga semakin tinggi. Situasi ini mendorong perlunya keterlibatan langsung sektor sawit dalam pengendalian kebakaran lahan.***

Bagikan :

Artikel Lainnya