Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia menguasai 80% produksi kelapa sawit dunia dalam pertemuan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim
Arsad Ddin
30 Januari 2025Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia menguasai 80% produksi kelapa sawit dunia dalam pertemuan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim
Arsad Ddin
30 Januari 2025(Foto: bpkp.go.id)
Kuala Lumpur, HAISAWIT – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia menguasai 80 persen produksi kelapa sawit dunia. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, pada Senin (27/01/2025).
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai aspek kerja sama strategis, termasuk sektor energi dan perdagangan. Salah satu poin utama yang disoroti adalah peran besar Indonesia dan Malaysia dalam industri sawit global.
Prabowo menyebut bahwa banyak negara masih sangat bergantung pada pasokan kelapa sawit dari dua negara tersebut. Ia menegaskan bahwa kerja sama erat antara Indonesia dan Malaysia menjadi kunci dalam menjaga stabilitas industri sawit dunia.
“Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua. Jadi kita saya kira bisa berbuat banyak baik. Dan terima kasih sokongan dari Malaysia terus dalam hal-hal ini,” ucap Presiden Prabowo, seperti dilihat laman, bpkp.go.id, Kamis (30/01/2025).
Selain membahas industri sawit, pertemuan tersebut juga menyoroti kerja sama di sektor energi antara Pertamina dan Petronas. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam eksplorasi energi baru serta pengembangan investasi di sektor minyak dan gas.
Di bidang pertahanan, Prabowo dan Anwar juga membahas peningkatan kerja sama keamanan regional. Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pengalaman dan kekuatan dalam sektor pertahanan yang dapat dikembangkan bersama.
“Kedua pihak sepakat untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang ada termasuk bidang pertahanan, di mana Indonesia mempunyai banyak pengalaman dan kekuatan,” ujarnya.
Selain itu, kedua pemimpin juga menegaskan kesamaan sikap terkait isu-isu global, termasuk dukungan terhadap Palestina. Mereka sepakat bahwa solusi terbaik bagi Palestina adalah penerapan solusi dua negara.
“Masalah Palestina kita berada di satu garis, kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina. Dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two-state solution,” tegas Presiden Prabowo.
Kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan Malaysia, terutama dalam sektor industri sawit yang menjadi salah satu komoditas utama kedua negara.***