BPDPKS Dukung Petani Sawit Sumsel Kembangkan Budidaya Sapi Melalui Pola Siska

BPDPKS dan Aspekpir Indonesia gelar workshop di Palembang untuk budidaya sapi dengan pola Siska, mendukung swasembada daging dan petani sawit

BERITA

HLS Redaksi

25 Agustus 2024
Bagikan :

Palembang, HAISAWIT – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia untuk mendukung pengembangan budidaya sapi melalui pola integrasi sapi sawit (Siska). Dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan swasembada daging serta memberdayakan petani sawit di Sumatra Selatan.

Workshop yang digelar di Kota Palembang pada Kamis (22/08/2024) menghadirkan tema “Memanfaatkan Lahan Perkebunan Sawit Sebagai Sentra Budidaya Sapi Melalui Penerapan Sistem Integrasi Sapi Sawit (SISKA) Menuju Swasembada Daging.” Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kelompok tani dan koperasi anggota Aspekpir se-Sumatera Selatan.

Dalam rilis BPDPKS, Jumat (23/08/2024), disebutkan bahwa workshop ini menghadirkan narasumber penting seperti Staf Ahli Menteri Pertanian Prof. Ali Agus, Wakil Menteri Pertanian periode 2011-2014 Rusman Heriawan, Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah, dan Ketua DPD I Aspekpir Sumsel Bambang Gianto. Hadir juga Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Agus Darwa, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Rahmat Mulia Harahap, serta Direktur Utama PT Livestock Internasional Network Company Rino Hadiwijaya Puradireja.

Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, menyampaikan bahwa lembaganya sangat mendukung kegiatan Aspekpir Indonesia dalam mengembangkan budidaya sapi melalui pola Siska.

“Kinerja BPDPKS diukur didasarkan pada kemampuan menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana. Dana yang disalurkan akan memberikan dampak bagi peningkatan kinerja sektor sawit di Indonesia,” ujarnya.

Bambang Gianto, Ketua DPD I Aspekpir Sumsel, menjelaskan bahwa budidaya sapi dengan pola Siska sudah berkembang di kalangan petani sawit plasma anggota Aspekpir di Sumsel.

“Contohnya di wilayah kami di Muba, tidak kurang dari 1.500 ekor sapi dibudidayakan petani plasma melalui pola Siska,” jelasnya.

Agus Darwa, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, menambahkan bahwa dukungan BPDPKS sangat penting untuk mendukung budidaya sapi berbasis kelapa sawit secara masif.

“Nilai tambah bagi petani sawit sangat besar sehingga pola Siska dapat dikembangkan bagi petani plasma sawit anggota Aspekpir,” katanya.

Melalui program ini, BPDPKS berharap dapat memberdayakan UKMK kelapa sawit di Indonesia serta mendukung swasembada daging, sejalan dengan misi pemerintah dalam pengembangan sawit berkelanjutan dan pemanfaatan dana secara profesional dan akuntabel.

Bagikan :

Artikel Lainnya