Jakarta  - PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) mengakui bahwa lulusan program studi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit dan Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit, AKPY STIPER, diminati untuk mengisi pimpinan kebun level bawah, yakni Mandor dan Kerani. Setiap tahunnya, mencapai 75–100 alumni, baik putra maupun putri, direkrut untuk posisi tersebut.

Jenjang Diploma 1 AKPY STIPER merupakan program pendidikan vokasi dari Beasiswa Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian. Kurikulum khusus disusun oleh lembaga pendidikan di bidang kelapa sawit untuk melahirkan tenaga kerja profesional yang mendukung perkebunan kelapa berkelanjutan di Indonesia.

Agus Sutrisno, Head of Human Capital PT Bumitama Gunajaya Agro, menjelaskan bahwa lulusan atau alumni AKPY STIPER saat ini menjadi salah satu sumber utama dalam perekrutan tenaga kerja di BGA. Selama enam tahun terakhir, BGA telah aktif menerima lulusan Diploma 1 Prodi Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit.

Dijelaskan oleh Agus, jenjang program Diploma 1 AKPY STIPER cocok untuk SDM di perkebunan kelapa sawit karena mahasiswanya berasal dari lingkungan perkebunan kelapa sawit. Dengan pengetahuan perkebunan yang mereka peroleh, lulusan AKPY STIPER tepat untuk memenuhi kebutuhan pada posisi Mandor dan Kerani di lapangan. Bahkan, setelah bekerja sebagai Tim Supervisi, mereka memiliki potensi untuk promosi menjadi Staf Perkebunan atau di level manajerial.

Pihak BGA memenuhi kebutuhan level manajerial/staf perkebunan kelapa sawit dari tiga sumber: program regular (Basic Development Program), perekrutan pro-hire, dan promosi dari internal. Beberapa alumni AKPY STIPER telah menunjukkan kinerja terbaik dan mendapatkan promosi menjadi level manajerial.

BGA berharap agar AKPY STIPER terus berkembang dan lulusannya semakin kompeten, sehingga dapat berkontribusi bagi perkembangan perkebunan kelapa sawit dan bangsa Indonesia secara luas. Dalam proses perekrutan, perusahaan dapat melakukan seleksi saat mahasiswa ini masih menempuh kegiatan akademiknya atau saat melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL), memudahkan penyusunan kebutuhan tenaga kerja di lapangan.

Sumber : sawitindonesia.com